Eddy P Chandra
Selain merumuskan tren terbaru, hajatan fashion tendance APPMI Jabar yang di gealr 27 April mendatang sekaligus menjadi seremoni perayaan 10 tahun APPMI Jawa Barat berkarya.Tahun ini Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Jawa Barat mengukir cerita. Selain menginjak angka 10 tahun, kepengurusan APPMI Jawa Barat tahun ini pun akan berganti tampuk kekuasaan pada Juni mendatang di mana saat ini masih berada di bawah kepemimpinan Deden Siswanto.
Pada usianya yang genap 10 tahun tersebut, APPMI pun menyuguhkan sajian spesial yang terangkum dalam acara “FASH10N’11, Fashioning Daily Life” yang dihelat pada 27 April mendatang. Berbeda dari perhelatan sebelumnya, pemilihan tema yang diangkat APPMI Jawa Barat kali ini sungguh unik, yakni menyajikan tema keseharian dan tidak sekadar menjual mimpi semata.
“Fesyen itu kan identik dengan glamor dan tidak memerlihatkan dunia nyata seperti apa, serta terkesan menjual mimpi. Nah, melalui acara ini kami ingin memberikan gambaran pada masyarakat khususnya di Jawa Barat bahwa fesyen itu sifatnya terbuka. Seperti perhelatan kali ini yang mengangkat aktivitas sehari-hari sebagai inspirasi para desainer dalam berkreasi. Tujuannya, kami ingin menunjukkan bahwa kreasi desainer tersebut tidak hanya menjual sesuatu yang tidak bisa dipakai, tapi juga sebuah karya yang bisa digunakan sehari-hari,” ungkap Deden kepada okezone di Jakarta, baru-baru ini.
Meski mengangkat keseharian sebagai tema besar, tak berarti membuat para desainer yang menjadi kreator karya tersebut jadi terbatasi ruang eksplorasi. “Mereka tetap dapat menampilkan kreasi sesuai karakter rancangan masing-masing kok,” imbuh Deden.
Menyoal kreasi yang bakal ditampilkan, Deden menuturkan bahwa konsep ready-to-wear deluxe bakal mendominasi karya-karya andal desainer asal Jawa Barat tersebut.
“Kebetulan market sebagian besar anggota APPMI Jabar memang seperti itu dan bukan mass ready-to- wear. Jadi kami pun dalam menyuguhkan rancangan lebih ke arah yang deluxe, meski konsepnya tetap ready-to-wear,” paparnya.
Dalam kesatuan tema “FASH10N’11, Fashioning Daily Life”, Deden dan rekan-rekan memang ingin menampilkan warna baru dalam dunia fesyen. Jika selama ini fesyen identik dengan keindahan, maka lewat ajang ini APPMI Jabar ingin menunjukkan bahwa inspirasi fesyen bisa datang darimana saja dan tidak hanya menampilkan citra yang indah-indah saja, tapi juga sesuatu yang terkesan kumuh sekalipun seperti pemulung atau hal lain yang memang menjadi realita di sekitar kita. Namun, meski kesannya keseharian dan merupakan hal sederhana, dengan kepiawaian tangan desainer hal tersebut pun bisa menarik di angkat ke permukaan fesyen.
Rencananya, sekira 17 desainer yang tergabung dalam APPMI Jawa Barat bakal turut berpartisipasi. Mereka di antaranya Deden Siswanto, Eddy P Chandra, Ferry Sunarto, Harry Ibrahim, Harry Lam, Hennie Noer, Herman Nuary, Irna Mutiara, Iva Latifah, Jenni J Tedjasukmana, Jimmy Fei Fei, Malik Moestaram, Misan, Nuniek Mawardi, Rebecca Ing, Rudy Liem, dan Susan Zhuang. Tak hanya itu, dalam seremoni tersebut APPMI Jabar pun akan memberikan penghargaan “lifetime achievement” kepada desainer Eddy P Chandra yang sudah 35 tahun berkarya.
Source ; okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar