foto: Thinkstock
Zhenzhen Zhang, peneliti dari Michigan State University membuktikan hal itu setelah menelusuri 3 penelitian ilmiah yang mengamati kebiasaan minum kopi pada 172.567 partisipan. Ketiganya melibatkan pengamatan jangka panjang yang dilakukan selama 33 tahun.
Dari sekian banyak partisipan, hanya 37.35 orang atau sekitar 1 di antara 5 yang dilaporkan menderita tekanan darah tinggi. Ketika membandingkan takanan minum kopi setiap hari dengan faktor risiko lainnya, peneliti menyimpulkan kopi bukan pemicu hipertensi.
Peningkatan tekanan darah tidak teramati pada partisipan yang minum kopi dalam porsi paling rendah yakni 1 cangkir/hari (1 cangkir: 237 ml). Demikian juga pada partisipan yang minum 1-3 cangkir/hari, perbedaan tekanan darah teramati tidak cukup signifikan.
Meski demikian, peneliti memberi catatan bahwa respons tiap individu terhadap kopi tidak selalu sama. Seseorang yang memiliki riwayat hipertensi di keluarganya bisa jadi lebih berisiko dibandingkan orang-orang sehat seperti dalam penelitian ini.
"Bagi sebagian besar orang, minum kopi secara rutin sama sekali tidak berbahaya tetapi bagi sebagian yang lain belum tentu demikian," ungkap Shang dalam laporannya di American Journal of Clinical Nutrition seperti dikutip dari Medicalnewstoday.
Kesimpulan Zhang dibenarkan oleh ahli jantung dari Mount Sinai Medical Center di New York, Prof Lawrence Krakoff. Menurutnya, berbagai penelitian selama ini gagal membuktikan bahwa kopi merupakan pemicu utama peningkatan tekanan darah pada pasien hipertensi.
"Jika seseorang minum 12 cangkir sehari dan tidak tidur, baru bisa saya asumsikan bahwa hal itu memang berbahaya," ungkap Prof Krakoff seperti dikutip dari Dailymail, Minggu (24/4/2011).
Source; detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar